tag:blogger.com,1999:blog-19688192643343471112024-03-08T03:53:07.822-08:00Sejarah Aji SakaAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/00324261136118305017noreply@blogger.comBlogger2125tag:blogger.com,1999:blog-1968819264334347111.post-64453892087519966282013-03-01T01:05:00.000-08:002013-03-01T01:05:40.486-08:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-size: 18.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: 18pt; line-height: 115%;">SUMBER-SUMBER ISLAM</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Ada
dua sumber dalam Agama Islam. Yaitu Islam bersumber pada Al-Qur’an dan Sunah.
Al-Qur’an adalah firman Allah yang diwayukan kepada nabi Muhammad dan Sunnah
adalah tradisi nabi. Al-Qur’an adalah bimbingan dari Allah untuk semua manusia.
Oleh karna itu, firman Allah yang ditulis dalam Al-Qur’an harus dibaca oleh
semua manusia. Allah menginginkan semua manusia untuk menjadi bahagia di dalam kehidupan Dunia maupun di Akhirat
dengan memberikan bimbingan dan aturan yang tertulis dalam Al-Qur’an tersebut.
Oleh karna itu, semua orang yang ingin bahagia dan aman dalam kehidupan mereka
harus tahu apa yang telah difirmankan oleh Allah dalam Al-Qur’an tersebut
Kebahagiaan mereka terletak pada keta’atan mereka pada bimbingan Allah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Allah
mengutus nabi Muhammad sebagai utusan untuk intruksi semua orang bagaimana
mana’ati dan mengikuti bimbingannya. Apa yang nabi lakukan adalah menjelaskan
untuk menginformasikan dan memberi contoh. Segala sesuatu dari nabi itu sunnah
atau tradisi nabi, dan merupakan sumber kedua dari ajaran islam. Oleh karna
itu, apa yang nabi lakukan dan berkata dan juga apa yang
teman-temannya(sahabat2nya) lakukan dan
dia setuju untuk semua ini adalah sumber islam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Semua
muslim menerima dan mengikuti bimbngan dari Allah dan Rasul-Nya sesuai dengan
apa yang tertulis dalam Al-Qur’an dan apa yang diajarkan oleh nabi sebagai
sunnah-Nya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 18px;">Semoga bermanfaat .</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 18px;">by: noe</span></div>
<br />
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00324261136118305017noreply@blogger.com0Sarang 59274, Indonesia-6.728139 111.659356-6.854283 111.4979945 -6.601995 111.8207175tag:blogger.com,1999:blog-1968819264334347111.post-23881590899197035572013-02-26T06:23:00.000-08:002013-02-26T06:23:19.596-08:00Aji Saka<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="MsoNormal">
</div>
<h1>
Aji Saka</h1>
<br />
<h1>
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Aji Saka</span></b><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> adalah </span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">legenda</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> </span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Jawa</span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> yang
mengisahkan tentang kedatangan peradaban ke tanah Jawa,
dibawa oleh seorang raja bernama Aji Saka. Kisah ini juga menceritakan mengenai
mitos asal-usul </span></h1>
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Asal mula<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Disebutkan Aji
Saka berasal dari Bumi Majeti. Bumi Majeti sendiri adalah negeri antah-berantah
mitologis, akan tetapi ada yang menafsirkan bahwa Aji Saka berasal dari
Jambudwipa (</span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">India</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">) dari suku </span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Shaka</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (Scythia),
karena itulah ia bernama Aji Saka (Raja Shaka). Legenda ini melambangkan
kedatangan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dharma" title="Dharma"><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><span style="color: black;">Dharma</span></span></a><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (ajaran dan
peradaban </span><span style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hindu" title="Hindu"><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><span style="color: black;">Hindu</span></span></a><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">-</span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Buddha</span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">) ke pulau
Jawa. Akan tetapi penafsiran lain beranggapan bahwa kata Saka adalah berasal
dari istilah dalam </span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Bahasa
Jawa</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <i><span lang="IN">saka</span></i><span lang="IN"> atau <i>soko</i> yang berarti penting,
pangkal, atau asal-mula, maka namanya bermakna "raja asal-mula" atau
"raja pertama". Mitos ini mengisahkan mengenai kedatangan seorang
pahlawan yang membawa peradaban, tata tertib dan keteraturan ke Jawa dengan
mengalahkan raja raksasa jahat yang menguasai pulau ini. Legenda ini juga
menyebutkan bahwa Aji Saka adalah pencipta tarikh </span></span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Tahun
Saka</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">, atau
setidak-tidaknya raja pertama yang menerapkan sistem kalender Hindu di Jawa.
Kerajaan </span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Medang
Kamulan</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> mungkin
merupakan kerajaan pendahulu atau dikaitkan dengan </span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Kerajaan
Medang</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> dalam catatan
sejarah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ringkasan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 13.5pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Membawa peradaban ke Jawa<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Segera setelah </span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">pulau
Jawa dipakukan ke tempatnya</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">, pulau ini menjadi dapat dihuni. Akan tetapi bangsa
pertama yang menghuni pulau ini adalah bangsa <i>denawa</i> (raksasa) yang
biadab, penindas, dan gemar memangsa manusia. Kerajaan yang pertama berdiri di
pulau ini adalah </span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Medang
Kamulan</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">, dipimpin oleh
raja raksasa bernama Prabu Dewata Cengkar, raja raksasa yang lalim yang punya
kebiasaan memakan manusia dan rakyatnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pada suatu hari
datanglah seorang pemuda bijaksana bernama Aji Saka yang berniat melawan
kelaliman Prabu Dewata Cengkar. Aji Saka berasal Bumi Majeti. Suatu hari
menjelang keberangkatannya ia memberi amanat kepada kedua abdinya yang bernama
Dora dan Sembodo, bahwa ia akan berangkat ke Jawa. Ia berpesan bahwa saat ia
pergi mereka berdua harus menjaga pusaka milik Aji Saka. Tidak ada seorangpun
yang boleh mengambil pusaka itu selain Aji Saka sendiri. Setelah tiba di Jawa,
Aji Saka menuju ke pedalaman tempat ibu kota Kerajaan Medang Kamulan. Ia
kemudian menantang Dewata Cengkar bertarung. Setelah pertarungan yang sengit,
Aji Saka akhirnya berhasil mendorong Prabu Dewata Cengkar ke laut Selatan (</span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Samudra
Hindia</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">). Akan tetapi
Dewata Cengkar belum mati, ia berubah wujud menjadi Bajul Putih (Buaya Putih).
Maka Aji Saka naik takhta sebagai raja Medang Kamulan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 13.5pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kisah ular raksasa<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sementara itu
seorang perempuan tua di desa Dadapan, menemukan sebutir telur. Ia meletakkan
telur itu di lumbung padi. Setelah beberapa waktu telur itu hilang dan sebagai
gantinya terdapat seekor ular besar di dalam lumbung itu. Orang-orang desa
berusaha membunuh ular itu, akan tetapi secara ajaib ular itu dapat berbicara:
"Aku anak dari Aji Saka, bawalah aku kepadanya!" Maka diantarkanlah
ia ke istana. Aji Saka mau mengakui ular itu sebagai putranya dengan syarat
bahwa ular itu dapat mengalahkan dan membunuh Bajul Putih di Laut Selatan. Ular
itu menyanggupi, setelah berkelahi dengan sangat sengit dengan kedua pihak
memperlihatkan kekuatan yang luar biasa, ular itu akhirnya dapat membunuh Bajul
Putih.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sesuai janjinya
ular itu diangkat anak oleh Aji Saka dan diberi nama Jaka Linglung (anak lelaki
yang bodoh). Di istana Jaka Linglung dengan rakus memangsa semua hewan
peliharaan istana. Sebagai hukumannya sang raja mengusir dia ke hutan Pesanga.
Ia diikat erat hingga tak dapat bergerak, lalu Aji Saka bersabda bahwa ia hanya
boleh memakan benda apa saja yang masuk ke mulutnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Suatu hari ada
sembilan orang bocah lelaki bermain di hutan. Tiba-tiba turun hujan, mereka pun
berlarian mencari tempat berteduh. Untungnya mereka menemukan sebuah gua. Hanya
delapan anak yang masuk berteduh ke gua itu. Seorang anak yang menderita
penyakit kulit dilarang ikut masuk ke dalam gua. Tiba-tiba gua runtuh dan
menutup pintu keluarnya. Delapan orang bocah itu hilang terkurung di gua.
Sesungguhnya gua itu adalah mulut Jaka Linglung.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 13.5pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Asal mula aksara Jawa<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sementara
setelah Aji Saka memerintah di Medang Kamulan, Aji Saka mengirim utusan pulang
ke rumahnya di Bumi Majeti untuk mengabarkan kepada abdinya yang setia Dora and
Sembodo, untuk mengantarkan pusakanya ke Jawa. Utusan itu bertemu Dora dan
mengabarkan pesan Aji Saka. Maka Dora pun mendatangi Sembodo untuk
memberitahukan perintah Aji Saka. Sembodo menolak memberikan pusaka itu karena
ia ingat pesan Aji Saka: tidak ada seorangpun kecuali Aji Saka sendiri yang
boleh mengambil pusaka itu. Dora dan Sembodo saling mencurigai bahwa
masing-masing pihak ingin mencuri pusaka tersebut. Alhirnya mereka bertarung,
dan karena kedigjayaan keduanya sama maka mereka sama-sama mati. Aji Saka heran
mengapa pusaka itu setelah sekian lama belum datang juga, maka ia pun pulang ke
Bumi Majeti. Aji saka terkejut menemukan mayat kedua abdi setianya dan akhirnya
menyadari kesalahpahaman antara keduanya berujung kepada tragedi ini. Untuk
mengenang kesetiaan kedua abdinya maka Aji Saka menciptakan sebuah puisi yang
jika dibaca menjadi </span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Aksara
Jawa</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> hanacaraka.
Susunan alfabet aksara Jawa menjadi puisi sekaligus </span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">pangram</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> sempurna, yang
diterjemahkan sebagai berikut.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hana caraka</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> <b>Ada dua
utusan</b><br />
<i>data sawala</i> <b>Yang saling berselisih</b><br />
<i>padha jayanya</i> <b>(Mereka) sama jayannya (dalam perkelahian)</b><br />
<i>maga bathanga</i> <b>Inilah mayat (mereka).</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">secara rinci:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">hana</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> / <i>ana</i> =
ada<br />
<i>caraka</i> = utusan (arti sesungguhnya, 'orang kepercayaan')<br />
<i>data</i> = punya<br />
<i>sawala</i> = perbedaan (perselisihan)<br />
<i>padha</i> = sama<br />
<i>jayanya</i> = 'kekuatannya' atau 'kedigjayaannya', 'jaya' dapat berarti
'kejayaan'<br />
<i>maga</i> = 'inilah'<br />
<i>bathanga</i> = mayatnya</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Semoga bermanfaat dan berguna.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;">Posting by : <a href="http://www.facebook.com/zy.chearizo" target="_blank">kharis</a></span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00324261136118305017noreply@blogger.com0Sarang 59274, Indonesia-6.728139 111.659356-6.854283 111.4979945 -6.601995 111.8207175